Belajar bahasa Jerman itu ternyata sangat mudah dan menyenangkan. Belajar bahasa Jerman tidak seperti belajar bahasa Inggris, karena kata-kata dalam bahasa Jerman diucapkan sesuai dengan cara penulisannya, persis seperti bahasa Indonesia. Lain lagi dengan Bahasa Inggris yang cara pengucapan katanya berbeda dengan penulisannya. Oleh karena itu orang Indonesia akan sangat mudah sekali mempelajari bahasa Jerman.
Selain itu, ada hal menarik lain yang akan kita temukan pada saat belajar bahasa Jerman, yaitu walaupun cara penulisan kata dalam bahasa Jerman berbeda dengan cara penulisan kata dalam bahasa Inggris tetapi kita dapat menemukan ada beberapa kata yang mirip. Contohnya saja "baik" dalam bahasa Inggris adalah "good" (dibaca gut) sedangkan dalam bahasa Jerman "baik" itu adalah "gut" (dibaca gut saja), perbedaannya sangat terlihat jelas bukan?
Saat ini bukan hanya bahasa Inggris saja yang penting untuk kita
pelajari, ternyata bahasa-bahasa lain pun sangat penting. Contohnya saja bahasa
Jepang, Mandarin, Jerman, Prancis, Arab, dsb. Keadaan ini disebabkan oleh di
sebagian negara ada larangan untuk menggunakan bahasa asing. Contohnya di
Prancis, jika kita mengunjungi Prancis dengan modal bahasa asing hanya bahasa
Inggris saja niscaya kita akan kesulitan karena di Prancis tidak akan ada yang
mengerti bahasa Inggris. Kalau pun ada yang mengerti jika kita bertanya
menggunakan bahasa Inggris tetap saja mereka akan menjawab dengan bahasa
Prancis. Bagaimana? Sudah terbayang bukan bagaimana sulitnya jika kita ingin
keliling dunia tetapi hanya bermodalkan penguasaan bahasa Inggris saja? Apalagi
Prancis adalah salah satu Negara tujuan wisata dunia, rugi sekali jika kita
sudah mampu (secara financial) berkeliling dunia tapi tidak bisa mengunjungi Negara-negara
tertentu hanya karena kita kurang menguasai bahasanya.
Ada seseorang yang mengatakan “jika kita mempelajari suatu bahasa,
berarti kita juga harus mempelajari kebudayaannya.” Begitu juga dengan bahasa
Jerman, jika kita mempelajari bahasa Jerman berarti kita juga mempeajari kebudayaan
Jerman. Kita harus tahu Jerman itu dimana, sejarahnya bagaimana, penduduknya
seperti apa, kebiasaannya bagaimana, dsb.
Jerman adalah suatu Negara berbentuk federasi di benua Eropa,
tepatnya di kawasan Eropa Barat. Negara ini tidak terlalu luas jika
dibandingkan dengan Indonesia, luasnya hanya sekitar kurang lebih dua kali luas
pulau Jawa dengan penduduk sekitar 82 juta jiwa. Awalnya Jerman adalah satu
wilayah negara, tetapi setelah Perang Dunia II Jerman terbagi menjadi dua
wilayah negara yaitu Jerman Barat (Bundesrepublik
Deutschland) dan Jerman Timur (Deutsche Demokratische Republik). Hal ini dikarenakan pemerintahan otoriter Jerman Nazi pimpinan Adolf Hitler
tahun 1933-1945 yang membawa kehancuran bangsa ini dalam Perang Dunia II. Pada tanggal
3 Oktober 1990, wilayah Jerman Timur kembali bersatu dengan Jerman Barat dan
hingga saat ini dikenal dengan nama Republik Federasi Jerman (Bundesrepublik
Deutschland).
Jerman adalah sebuah negara federasi, maka Jerman memiliki negara
bagian yang seluruhnya bejumlah 16, diantaranya Baden-Württemberg (ibukotanya Stuttgart), Bayern
(ibukotanya München), Berlin
(kota yang berstatus sebagai negara bagian), Brandenburg (ibukotanya Potsdam),
Bremen (kota yang berstatus sebagai negara bagian), Hamburg (kota yang
berstatus sebagai negara bagian), Hessen (ibukotanya Wiesbaden), Mecklenburg-Vorpommern
(ibukotanya Schwerin), Sachsen Bawah (ibukotanya Hannover), Rhein
Utara-Westfalen (ibukotanya Düsseldorf), Rheinland-Pfalz (ibukotanya Mainz), Saarland
(ibukotanya Saarbrüken), Sachsen (ibukotanya Dresden), Sachsen Anhalt
(ibukotanya Magdeburg), Schleswig-Holstein (ibukotanya Kiel), dan Thüringen
(ibukotanya Erfurt).
Orang-orang Jerman adalah orang-orang yang hebat, beberapa tokoh
dunia yang sangat berpengaruh berasal dari Jerman, diantaranya Wolfgang Amadeus
Mozart (dianggap sebagai salah satu komponis musik klasik Eropa yang terpenting
dan paling terkenal dalam sejarah), Albert Einstein (seorang ilmuwan fisika teoritis yang
dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20), Ludwig van
Beethoven (dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan
tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik), dan masih banyak lagi.
0 komentar:
Posting Komentar